Andaikan Umat Islam Shalat 50 Waktu



Perintah sholat lima waktu selama sehari adalah ‘oleh-oleh’ yang dibawa Rasulullah SAW ketika peristiwa isra mi’raj. Namun dalam perjalanannya Rasulullah banyak mendapat saran dari Nabi Musa, karena awalnya Allah memerintahkan Rasulullah agar umatnya shalat 50 kali dalam sehari semalam. Annas bin Malik mengatakan bahwa Rasulullah bersabda: “Allah memerintahkan shalat sebanyak 50 waktu sebagai kewajiban atasku dan umatku.” Setelah  menerima perintah (shalat) itu Nabi SAW kembali berpapasan dengan Nabi Musa AS seraya berkata: Apa yang diwajibkan oleh Tuhanmu kepada umatmu? Nabi SAW menjawab, “Shalat sebanyak 50 waktu.”

Nabi Musa AS berkata, “Kembalilah menghadap Tuhanmu, sesungguhnya umatmu tidak akan sanggup melaksanakannya.” Maka Nabi Muhammad SAW kembali  dan meminta keringan pada Tuhannya seperti yang disarankan oleh Nabi Musa AS. Kemudian Allah SWT memberikan keringanan sehingga jumlahnya menjadi separuhnya. Setelah itu Nabi SAW kembali bertemu Musa AS, dan menyarankan agar meminta keringanan pada Tuhannya untuk kedua kalinya. “Kembalilah kepada Tuhanmu, sesungguhnya umatmu tidak akan sanggup melaksanakannya.”

Lalu Nabi SAW lagi-lagi menemui Tuhannya untuk memohon keringanan, dan Allah memberi keringanan menjadi lima waktu. Allah berfirman: “Inilah lima waktu shalat yang wajib, nilainya sama dengan lima puluh waktu dan kalam-Ku tidak dapat berubah lagi.”

Lagi Nabi SAW bertemu Nabi Musa AS, dan lagi-lagi Musa AS meminta Nabi Muhammad SAW agar meminta keringanan untuk ketiga kalinya. Tapi kali ini Nabi SAW tidak menemui Tuhannya untuk memohon keringaan yang kesekian kalinya seperti yang disarankan Musa AS. Nabi SAW berkata: “Aku sangat malu bertemu Tuhanku.”

Setelah itu Jibril membawa Nabi Muhammad SAW ke Sidratul Muntaha yang diselimuti berbagai warna yang tidak bisa dilukiskan dengan kata-kata. Setelah itu, Nabi SAW diizinkan masuk kedalam surga. Di dalamnya ditemukan tembok-tembok kecil yang terbuat dari mutiara dan tanahnya mengeluarkan wangi kesturi.” (HR. Bukhari).

Sebagai bahan renungan, jika saja orang-orang saat ini masih sering meninggalkan shalat yang lima waktu, bagaimana jika 50 waktu? Wallahualam.

Sumber